Joko Widodo resmi memilih salah satu kader Golkar, Jusuf Kalla, sebagai calon wakil presiden untuk mendampinginya dalam Pemilu Presiden 9 Juli mendatang. Sebagai cawapres Jokowi, maka Kalla harus menanggalkan semua atribut Golkar.
Ketua DPP Partai Golkar Mahyudin
mengingatkan bahwa hal tersebut diatur pada poin pertama hasil Rapimnas.
Poin tersebut menjelaskan bahwa hanya Aburizal Bakrie yang berhak
diusung Golkar sebagai capres atau cawapres dalam partai Golkar. Jika
ada kader lain yang maju menjadi cawapres, seperti Kalla, maka ia tidak
boleh membawa atribut Golkar selama berada pada posisi tersebut.
“Poin
pertama Rapimnas itu kan hanya mengusung pak ARB sebagai capres atau
cawapres dari partai Golkar, jika ada internal yang menjadi cawapres
untuk pihak lain, maka dia tidak boleh membawa atribut Golkar dalam
posisinya. Pak Jusuf Kalla harus menanggalkan seluruh atribut Golkar
dalam dirinya,” katanya kepada Bisnis, (19/5/2014).
Sebelumnya,
hal tersebut disampaikan Aburizal Bakrie dalam poin satu hasil Rapimnas
VI kemarin (19/5/2014). Poin tersebut berbunyi hanya Aburizal Bakrie lah
yang diusung Golkar sebagai capres atau cawapres dari partai Golkar.
Adapun
dalam poin tersebut ARB menjelaskan, bila ada capres atau cawapres yang
mencalonkan diri dari tubuh partai Golkar, maka dia harus meninggalkan
atribut dan jabatannya dari Golkar.
“Kalla
adalah kader non aktif dalam pengurus periode Golkar periode ini, maka
tidak ada jabatan yang harus dikorbankan. Namun, ia harus memperhatikan
bahwa dirinya harus menanggalkan atribut Golkar selama jadi cawapres
Jokowi,”jelasnya.
Hari ini, Jusuf Kalla telah resmi dipinang
Jokowi sebagai calon presidennya. Pasangan ini kabarnya akan menghadapi
Prabowo-Hatta dalam Pilpres 9 Juli nanti. adapun deklarasi Prabowo-Hatta
akan dilakukan hari ini (19/5/2014) pukul 13.00 WIB di Cipinang,
Jakarta Timur.
Sementara itu, sampai saat ini Golkar belum
menentukan arah koalisinya. Sebelumnya, Mahyudin mengatakan bahwa sudah
98 persen Golkar akan mendukung deklarasi Gerindra tanpa mengusung ARB
sebagai cawapres Prabowo.
“Sudah 98 persen Golkar akan ke Gerindra siang nanti, hanya koalisi Pak ARB tak jadi cawapresnya,” tuturnya.
0 komentar:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan singkat,padat dan jelas